Jenis-jenis Graph
Graph dapat dibedakan berdasarkan arah jelajahnya dan ada tidaknya label bobot pada relasinya.
Berdasarkan arah jelajahnya graph dibagi menjadi Undirected graph dan Directed graph.
Undirected Graph
Pada undirected graph, simpul-simpulnya terhubung dengan edge yang sifatnya dua arah. Misalnya kita punya simpul 1 dan 2 yang saling terhubung, kita bisa menjelajah dari simpul 1 ke simpul 2, begitu juga sebaliknya.
Directed Graph
Kebalikan dari undirected graph, pada graph jenis ini simpul-simpulnya terhubung oleh edge yang hanya bisa melakukan jelajah satu arah pada simpul yang ditunjuk. Sebagai contoh jika ada simpul A yang terhubung ke simpul B, namun arah panahnya menuju simpul B, maka kita hanya bisa melakukan jelajah (traversing) dari simpul A ke simpul B, dan tidak berlaku sebaliknya.
Selain arah jelajahnya, graph dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya label bobot pada koneksinya, yaitu weighted graph dan unweighted graph.
Weighted Graph
Weighted graph adalah jenis graph yang cabangnya diberi label bobot berupa bilangan numerik. Pemberian label bobot pada edge biasanya digunakan untuk memudahkan algoritma dalam menyelesaikan masalah.
Contoh implementasinya misalkan kita ingin menyelesaikan masalah dalam mencari rute terpendek dari lokasi A ke lokasi D, namun kita juga dituntut untuk mempertimbangkan kepadatan lalu lintas, panjang jalan dll. Untuk masalah seperti ini, kita bisa mengasosiasikan sebuah edge e dengan bobot w(e) berupa bilangan ril.
Nilai bobot ini bisa apa saja yang relevan untuk masalah yang dihadapi: misalnya jarak, kepadatan, durasi, biaya, probabilitas, dan sebagainya.
Unweighted Graph
Berbeda dengan jenis sebelumnya, unweighted graph tidak memiliki properti bobot pada koneksinya. Graph ini hanya mempertimbangkan apakah dua node saling terhubung atau tidak.
Karakteristik Graph
- Jarak maksimum dari sebuah simpul ke semua simpul lainnya dianggap sebagai eksentrisitas dari simpul tersebut.
- Titik yang memiliki eksentrisitas minimum dianggap sebagai titik pusat dari graph.
- Nilai eksentrisitas minimum dari semua simpul dianggap sebagai jari-jari dari graph terhubung.
Graph memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
Fungsi dan Kegunaan Graph
- Graph digunakan untuk merepresentasikan aliran komputasi.
- Digunakan dalam pemodelan grafik.
- Graph dipakai pada sistem operasi untuk alokasi sumber daya.
- Google maps menggunakan graph untuk menemukan rute terpendek.
- Graph digunakan dalam sistem penerbangan untuk optimasi rute yang efektif.
- Pada state-transition diagram, graph digunakan untuk mewakili state dan transisinya.
- Di sirkuit, graph dapat digunakan untuk mewakili titik sirkuit sebagai node dan kabel sebagai edge.
- Graph digunakan dalam memecahkan teka-teki dengan hanya satu solusi, seperti labirin.
- Graph digunakan dalam jaringan komputer untuk aplikasi Peer to peer (P2P).
- Umumnya graph dalam bentuk DAG (Directed acyclic graph) digunakan sebagai alternatif blockchain untuk cryptocurrency. Misalnya crypto seperti IOTA
Fungsi dan kegunaan graph di antaranya:
Kelebihan Graph
- Dengan menggunakan graph kita dapat dengan mudah menemukan jalur terpendek dan tetangga dari node
- Graph digunakan untuk mengimplementasikan algoritma seperti DFS dan BFS.
- Graph membantu dalam mengatur data.
- Karena strukturnya yang non-linier, membantu dalam memahami masalah yang kompleks dan visualisasinya.
Keunggulan dari struktur data graph adalah sbb:
Kekurangan Graphh
- Graph menggunakan banyak pointer yang bisa rumit untuk ditangani.
- Memiliki kompleksitas memori yang besar.
- Jika graph direpresentasikan dengan adjacency matrix maka edge tidak memungkinkan untuk sejajar dan operasi perkalian graph juga sulit dilakukan.
Adapun kekurangan dari struktur data graph di antaranya